Search This Blog

SKRIPSI PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

(KODE : PENDMIPA-0089) : SKRIPSI PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomer 20 Tahun 2003 bab 1 pasal 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Salah satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pencapaian tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dilakukan melalui pendidikan. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tinggi.
Penerapannya, IPA juga memiliki peranan penting dalam perkembangan peradaban manusia, baik dalam hal manusia mengembangkan berbagai teknologi yang dipakai untuk menunjang kehidupannya, maupun dalam hal menerapkan konsep IPA dalam kehidupan bermasyarakat, baik aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. Oleh karena itu, struktur IPA juga tidak dapat dilepaskan dari peranannya dalam hal tersebut.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi memberikan pengertian bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiry dan berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang abstrak. IPA merupakan mata pelajaran penting dan wajib yang ada di setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah. Namun sampai sekarang masih banyak siswa yang kurang berminat maupun kesulitan dalam mengikuti pembelajaran pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran pokok yang menggunakan pola pikir konkret dan berlanjut pada pemahaman secara mata pelajaran ini, sehingga membawa dampak pada hasil belajar IPA menunjukkan hasil yang belum optimal.
Walaupun upaya dari pemerintah untuk mengatasi hasil belajar IPA yang rendah sudah dilakukan, seperti penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku paket, peningkatan kemampuan guru-guru melalui penataran, serta melakukan berbagai penelitian terhadap faktor-faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar IPA, namun kenyataannya hasil belajar pada mata pelajaran tersebut masih jauh dari yang diharapkan.
Setelah peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan permasalahan yang ada pada sebuah satuan pendidikan. Permasalahan ini terjadi pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN X.
Namun dapat dilihat dari pengalaman guru di SDN X menunjukkan bahwa dalam penyampaian materi IPA pada siswanya masih mengalami banyak kesulitan, terutama yang berhubungan dengan pemahaman konsep dan penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan materi benda dan sifatnya dalam pembelajaran IPA.
Menurut guru kelas V SDN X, hasil belajar IPA khususnya pada benda dan sifatnya masih kurang maksimal karena masih ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai KKM saat tes harian. Guru mempunyai peran aktif dalam menyampaikan isi materi karena guru dalam menyampaikan pelajaran IPA sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan pemahaman siswa.
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana menyenangkan di dalam proses belajar mengajar agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, misalnya guru memilih suatu media dan metode pembelajaran yang lain dari biasanya. Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui pemilihan yang sesuai dengan perumusan Tujuan Instruksional Khusus (Djamarah, 2010 : 75)
IPA merupakan mata pelajaran yang memiliki objek konkrit oleh karena itu dalam pembelajaran hendaknya dimulai dari situasi yang nyata bersifat kontekstual, dan dalam pembelajaran hendaknya seorang guru menggunakan media yang dapat membantu siswa menguasai konsep IPA dan menghilangkan verbalisme. Karena konsep IPA yang tergolong abstrak, merupakan salah satu penyebab IPA di Sekolah Dasar dipandang sulit.
Peneliti dalam hal ini akan mengkaji sebuah materi dalam mata pelajaran IPA, yakni benda dan sifatnya di kelas V SD. Salah satu metode pembelajaran yang menarik untuk digunakan adalah metode demonstrasi berbantuan media puzzle.
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran adalah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
Penggunaan metode demonstrasi dibantu dengan media puzzle akan menjadi semakin menarik, sehingga diharapkan bisa mempengaruhi hasil belajar siswa. Pembelajaran demonstrasi dengan bantuan puzzle ini akan membantu siswa berfikir cepat.
Berdasarkan rumusan diatas pembelajaran demonstrasi dengan puzzle sangat diperlukan dalam pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA. metode demonstrasi yang dibantu puzzle ini bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dan membantu siswa berfikir kreatif. Untuk itu peneliti mencoba menggunakan metode demonstrasi berbantuan puzzle untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi berbantuan media puzzle terhadap hasil belajar IPA kelas V SD.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : 
1. Siswa merasa jenuh terhadap mata pelajaran IPA.
2. Siswa masih menganggap mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sulit.
3. Siswa masih belum optimal untuk mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal.
4. Kurangnya penggunaan metode, model, dan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah tersebut maka dapat dikemukakan rumusan masalahnya, yaitu "Apakah terdapat pengaruh terhadap metode pembelajaran demonstrasi berbantuan media pembelajaran puzzle terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA dalam materi benda dan sifatnya ?”.
Agar masalah yang dikemukakan tidak terlalu luas maka permasalahan dalam penelitian ini hanya membatasi pada pengukuran "pengaruh metode pembelajaran demonstrasi berbantuan media pembelajaran puzzle terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA dalam materi benda dan sifatnya di kelas V SDN X".

E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh metode pembelajaran demonstrasi berbantuan media pembelajaran puzzle terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA dalam materi benda dan sifatnya di kelas V SDN X.

F. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Diperolehnya pengetahuan baru tentang cara mengajar pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode pembelajaran demonstrasi berbantuan media puzzle pada siswa di kelas V SDN X.
b. Diperolehnya dasar penelitian baru yang lebih baik.
c. Terjadinya pergeseran dari paradigma mengajar yang lama menuju paradigma mengajar yang mengutamakan proses untuk mencapai hasil belajar siswa. 
2. Manfaat Praktis 
- Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA, serta materi benda dan sifatnya akan diingat lebih lama karena siswa mengaplikasikannya dengan ilustrasi media yang nyata.
- Bagi mahasiswa
Berdasarkan penelitian ini maka mahasiswa akan terbiasa dan lebih mahir dalam membuat karya ilmiah, sehingga kelak lulus dapat menjadi guru yang profesional.
- Bagi guru
Berdasarkan pelaksanaan penelitian ini guru dapat mengembangkan kreatifitas untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik di dalam kelas, selain itu guru dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
- Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar siswa kelas V SDN X.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »