Search This Blog

SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK

(KODE : PEND-PKN-0003) : SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK

contoh skripsi pendidikan pkn

BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kita telah hidup dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Metodologi pembelajaran adalah metode dan teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada mereka sehingga siswa menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Media tidak lagi hanya kita pandang sebagai alat bantu belaka dari guru untuk mengajar, tetapi lebih sebagai alat penyalur pesan dari pemberi pesan (guru, penulis buku, produser, dan sebagainya) ke penerima pesan (siswa/pelajar) (Arif S. 2009 : 10). Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan ajar yang disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan melalui media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih muda mencerna bahan ajar daripada tanpa bantuan media. 
Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan-pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi (Arif S, 2009 : 11). Pesan yang akan dikomunikasikan isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. (Onong Uchjana Efendy, 2006 : 11). Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media kedua. Agar komunikasi efektif , proses penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasandian. Komunikator akan dapat menyandi dan komunikan akan dapat mengawasandi hanya dalam istilah-istilah pengalaman yang dimiliki masing-masing. Meskipun antara komunikator dan komunikan terdapat perbedaan, jika komunikator bersikap empatik, komunikasi tidak akan gagal.
Agar kegiatan proses belajar dan mengajar berlangsung lancar dan baik maka perlu kesatuan dan dukungan bagi komponen dalam kegiatan belajar mengajar seperti komponen tujuan, murid, guru, bahan pelajaran, metode belajar mengajar, media pengajaran, dan alat peraga.
Dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada SMK X khususnya kelas X AK menunjukkan sebagian besar peserta didik kurang berminat, kurang bergairah, dan cenderung tidak aktif. Beberapa asumsi kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah guru kurangnya media yang menarik dalam proses pembelajaran. Proses pengajaran mata pelajaran ilmu sosial khususnya Pendidikan Kewarganegaraan secara umum lebih didominasi melalui metode ceramah tanpa media yang memadai, sehingga proses belajar mengajar terasa membosankan.
Power point adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk keperluan presentasi, seminar, promo produk, atau kegiatan ilmiah tertentu yang melibatkan banyak peserta. Namun, perkembangan akhir-akhir ini presentasi tidak hanya digunakan pada acara-acara penting yang melibatkan banyak peserta saja, tetapi sudah mulai person to person, misalnya antara mahasiswa dengan dosen, guru dengan murid, antara marketing dengan konsumen, dan lain sebagainya.
Presentasi power point itu sendiri adalah suatu cara yang digunakan untuk memperkenalkan atau menjelaskan tentang segala hal yang dirangkum dan dikemas ke dalam beberapa slide. Sehingga orang yang menyimak (peserta presentasi) dapat mudah memahami penjelasan melalui visualisasi yang terangkum di dalam slide. Baik itu berupa teks, gambar/grafik, suara, film, dan lain sebagainya (Catur, 2008). Hal ini membuktikan bahwa cara presentasi dengan lisan saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan visualisasi salah satunya dapat dibuat menggunakan power point.
Berdasarkan kenyataan di atas guru dapat menggunakan media power point dalam proses belajar mengajar, sehingga proses belajar mengajar lebih menarik dan menyenangkan serta pada gilirannya apa yang kita harapkan pada tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Menarik untuk diteliti, penggunaan media power point terhadap prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »