Search This Blog

Showing posts with label Penelitian Tindakan Kelas. Show all posts
Showing posts with label Penelitian Tindakan Kelas. Show all posts
SKRIPSI PTK THE USE OF ANIMATION MOVIE FOR DEVELOPING STUDENTS WRITING SKILL OF NARRATIVE TEXTS

SKRIPSI PTK THE USE OF ANIMATION MOVIE FOR DEVELOPING STUDENTS WRITING SKILL OF NARRATIVE TEXTS

(KODE : PTK-0588) : SKRIPSI PTK THE USE OF ANIMATION MOVIE FOR DEVELOPING STUDENTS WRITING SKILL OF NARRATIVE TEXTS


CHAPTER I 
INTRODUCTION

A. Background of the Study
Besides our mother tongue, Indonesian and Javanese language, we also learn English as our foreign language. English is very important because nowadays English already be one of the most important language. In other words by mastering English either actively or passively, we can grasp a half of this world, not only in business world but also in politics and also in education. Our government is aware of how important of English is, so they made English be one of the subject which is taught from playgroup until the university.
We can see the importance of writing in daily life and also in social life, like in education and business aspect. Writing also gives some other benefits. Besides being means of communication, writing can also create jobs. In beginning writing, it is just an activity to express our idea, opinion, or feeling in the text. Writing can also be a hobby to spend our time, but finally in this modern life, people can get money from doing their writing, for example a journalist, novelist or script writer. 
Although, writing is very important for us, it is a difficult subject especially for the student. The reason is because writing is a mixture of our idea, vocabulary and also grammar, we also must pay attention to the grammar, so it is normal if the student think that writing is a difficult subject because they must pay attention to many things (idea, concept, vocabulary and grammar). 
Besides that reason, there is another factor that makes writing be the most difficult subject. The other reason is that there are a lot of many kinds of texts in English, such as narrative, descriptive, recount, and many more. Each text has different characteristics. There are generic social function, structure and language features.
To solve that problem, the teacher also must try to develop the ability of writing, grammar and structure of the student, and they also must find out an interesting method or visual aid to teach writing, so they will be interested in writing class. According to Kreidler (1965 : 1) visual aid can be useful to the language teacher because;
1. They create situations which are outside the class room wall,
2. They introduce the students to unfamiliar cultural aspects,
3. They give reality to what might be understood, verbally by the students,
4. They change situations quickly and easily in a drill, provide decoration for the classroom.
Any kinds of visual aid that teacher uses must make the students comfortable with the material or the class so they can easily understand the lesson. Kreidler (1965; 41) also has another opinion, he said that : 
Using any kind of method has goals to give the students the opportunity to express their own idea, using the language pattern that they have learned. And that the students need this kind of opportunity in order to begin to use English in a way that enables them to express their ideas, interest, feeling and needs, clearly, correctly and confidently.
Based on Kreidler opinion, the writer can conclude that visual aid has an important function that the teacher can use in teaching and learning process, visual aids can also give the students an opportunity to extend their ability and also to explore their talent. Since long time ago teacher already use any kinds of visual aid for example; in book, picture, song, real object, etc. In this final project the writer chose a film, Brother Bear in a writing class, the writer hopes that by using film the students will be more interested in learning writing in a class. According Charles et al (1985 : 129), he had an opinion : 
A narrative is a story, a narrative writing is writing that tells about a story. We use narrative writing when we tell a friend about something interesting that happened to you at work or in school, when you tell someone a joke, or if you write about the events of the day in the privacy of a diary or journal.
A narrative text is very suitable for the students in writing class because they can easily express their own idea drawn from their own experience at school, house or anywhere, in their narrative writing.
SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PEMBELAJARAN

SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PEMBELAJARAN

(KODE : PTK-0587) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PEMBELAJARAN


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan KTSP 2006 mata pelajaran di SD meliputi 9 mata pelajaran yaitu : Pendidikan Agama, PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, SBK, Penjaskes dan Mulok. Sembilan mata pelajaran tersebut merupakan satu kesatuan program yang berkaitan dan saling mendukung untuk mencapai tujuan institusi di SD. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan dan kemajuan peserta didik. Di samping sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia juga sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu (1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan (6) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut salah satunya dapat melalui pembelajaran apresiasi sastra.
Santosa (2008 : 8.8) mengemukakan fungsi pembelajaran sastra kepada anak yaitu sebagai pendidikan dan hiburan. Fungsi pendidikan pada sastra yaitu memberikan banyak informasi tentang suatu hal, memberi banyak pengetahuan, memberi kreativitas atau keterampilan anak, dan juga memberi pendidikan moral pada anak. Sedangkan fungsi hiburan pada sastra yaitu memberi kesenangan, kenikmatan, dan kepuasan pada diri anak.
Santosa (2008 : 8.33) juga mengemukakan ada lima manfaat yang dapat diperoleh ketika mengapresiasi sastra, yaitu : (1) estetis, artinya ada keindahan yang melekat pada sastra; (2) pendidikan, yaitu memberi berbagai informasi tentang proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan; (3) kepekaan batin atau sosial, yaitu dalam mengapresiasi sastra akan selalu mengasah batin agar mudah tersentuh oleh hal - hal yang bersifat batiniah ataupun sosial; (4) menambah wawasan, artinya memberi tambahan informasi, pengetahuan, pengalaman hidup, dan pandangan - pandangan tentang kehidupan; (5) pengembangan kejiwaan atau kepribadian yaitu mampu menghaluskan budi pekerti seorang apresiator.
Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran apresiasi sastra. Sedangkan puisi adalah ungkapan gagasan, perasaan, pengalaman, pemikiran, dan pandangan hidup penulisnya (Mulyono, 2002 : 1). Pembelajaran puisi belum dilaksanakan secara maksimal, karena sebenarnya pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang memerlukan kemampuan khusus. Membaca puisi adalah membaca indah, keindahan membaca puisi dapat dicapai melalui penguasaan vokal, penghayatan, dan penampilan.
Proses belajar mengajar di SD X, khususnya pada siswa kelas V dalam pembelajaran membaca puisi belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Ada beberapa hal yang menyebabkan permasalahan itu muncul, antara lain siswa tidak berani tampil dan membaca dengan baik. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, yaitu merasa asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri. Kegagalan pembelajaran membaca puisi pada siswa kelas V SD X ini dapat dilihat pada daftar nilai membaca puisi siswa. Hasil belajar keterampilan membaca puisi siswa kelas V pada semester I dari keempat aspek penilaian yaitu lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi masih rendah. Pada aspek lafal nilai maksimal adalah 15, dari 40 siswa hanya 3 siswa yang mendapat nilai 15. Kemudian pada aspek intonasi nilai maksimal adalah 40, nilai tertinggi yang dicapai siswa yaitu 28. Pada aspek jeda dengan nilai maksimal 35, siswa baru memperoleh nilai tertinggi 30. Sedangkan pada aspek ekspresi nilai maksimal 10, siswa baru mendapat nilai tertinggi yaitu 7, dengan perolehan nilai rata -rata setiap siswa yaitu 63,15. Dari jumlah 40 siswa, hanya 10 siswa yang mendapat nilai 65 bahkan lebih, dan 30 siswa lainnya mendapat nilai kurang dari 65. Hasil tersebut belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 75% siswa mendapatkan nilai kurang dari 65 dan dinyatakan belum tuntas sedangkan 25% siswa lainnya mendapat nilai 65 lebih dan dinyatakan tuntas. Sebagai gambaran, antara lain; mereka membaca sambil tertawa sendiri karena merasa lucu dan aneh, siswa yang berani tampil secara sukarela tidak ada, seandainya ada yang berani tampil karena terpaksa, akan membaca jauh dari norma membaca puisi yang baik dan suasana kelas sama sekali tidak mendukung.
Untuk meningkatkan aktivitas siswa agar menyukai dan lebih terampil dalam membaca puisi yaitu dapat ditempuh dengan langkah-langkah, seperti mengajak siswa berdiskusi tentang puisi yang akan dibacakan, siswa bisa melihat langsung cara membaca puisi yang baik misalnya dengan menggunakan media dalam proses pembelajaran dan dilengkapi pemodelan baik oleh guru ataupun siswa.
Sugandi (2004 : 30), mengatakan bahwa media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu menyampaikan pesan pembelajaran. Siddiq (2008 : 2.17), mengklasifikasikan media pembelajaran ke dalam beberapa bentuk, antara lain : media grafis, media audio, media audio visual, media proyeksi diam, media proyeksi gerak, media cetak, dan media nyata. Melihat permasalahan tentang kesulitan pembelajaran membaca puisi siswa kelas V SD X di atas, maka peneliti memilih video pembelajaran sebagai alat untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran membaca puisi siswa kelas V tersebut. Video pembelajaran merupakan salah satu contoh dari media audio visual. Dengan penggunaan video pembelajaran, penulis berharap dapat meningkatkan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD X dengan perolehan nilai yang lebih baik.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk menerapkan penggunaan video pembelajaran dalam pembelajaran membaca puisi, untuk itu penulis mengambil judul "PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO PEMBELAJARAN".
SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK

SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK

(KODE : PTK-0586) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK 


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah kunci perubahan, karena mendidik adalah memberi tuntutan, bantuan dan pertolongan kepada peserta didik. Pada dasarnya pendidikan merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, baik dalam komunitas yang luas maupun dalam komunitas terbatas dalam lingkungan keluarga. Banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan. salah satunya adalah peran pendidik. Pendidik pertama dan utama adalah orangtua, kemudian disusul oleh guru prasekolah atau guru PAUD.
Tahap awal proses pendidikan yang diselenggarakan secara terstruktural dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang akan melahirkan generasi yang mampu bersaing dengan bangsa lain adalah Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 3 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan yang bertujuan membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial emosional, kemandirian, kognitif, bahasa fisik motorik, dan seni untuk siap memasuki sekolah dasar. Inilah mengapa pada masa kanak-kanak disebut dengan masa keemasan. Pada masa inilah menuntut adanya kepekaan dan kepedulian dari generasi dewasa untuk memfasilitasi potensi, bakat dan minat kreatifitas mereka. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 yang menyatakan bahwa : Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Memberikan kesempatan bagi anak untuk menyalurkan kreatifitas dan hobi mereka, ini merupakan salah satu tanda kepedulian dan empati generasi dewasa dalam dunia pendidikan khususnya mengenai bakat dan minat anak.
Kegiatan menggambar merupakan salah satu bentuk kegiatan berekspresi yang cukup populer bagi anak usia dini. Menggambar adalah sebuah ketrampilan yang disukai oleh banyak anak. Sejauh ini menggambar telah menjadi media bagi anak untuk menuangkan segala imajinasi dan inspirasi tentang segala hal yang pernah mereka alami. Realita di lapangan sesungguhnya menunjukkan bahwa pendidikan seni yang berkaitan dengan motorik halus, misalnya menggambar sangat penting keberadaannya. 
Pendidikan seni yang bermanfaat bagi perkembangan motorik halus anak, khususnya dalam kegiatan menggambar di TK X masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa peserta didik di TK X belum mampu menggambar dengan tahapan-tahapan yang jelas dan tepat. Banyak peserta didik yang sudah dapat menggambar dari rumah, namun pendidik masih perlu memperkenalkan tahapan-tahapan menggambar yang jelas dan tepat. Guru dapat memulainya dari memperkenalkan alat-alat menggambar yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagian besar anak-anak di TK X hanya mengetahui bahwa alat gambar itu hanya sekedar pensil dan kertas putih atau buku gambar.
Kegiatan menggambar anak didik, di TK X masih juga perlu ditingkatkan, karena sebagian besar peserta didik belum mengenal bentuk geometri sebagai bentuk dasar untuk menggambar. Hal ini disebabkan oleh pendidik Di TK X belum mengenal bentuk-bentuk geometri sebagai bentuk dasar untuk menggambar lebih efektif.
Peserta didik di TK X dalam kegiatan menggambar masih dikatakan kurang, hal ini disebabkan juga oleh kurangnya kreativitas anak dalam menggambar. Dari 24 peserta didik hanya sebagian kecil anak yang mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi dan menggunakan berbagai media untuk menghasilkan gambar. Sebagian besar dari mereka mengikuti gambar yang dibuat oleh guru atau contoh gambar yang diperlihatkan oleh guru, bahkan ada beberapa dari peserta didik tersebut yang menganggap bahwa menggambar itu hal yang sulit. Ini dapat kita lihat pada saat kegiatan menggambar. Pada saat guru meminta anak-anak untuk menggambar gajah misalnya, maka beberapa dari mereka ada yang berseru "gambar itu susah bu". Semua ini terjadi karena mereka belum mengetahui bahwa gambar gajah itu hanya terdiri dari beberapa gabungan bentuk geometri. Peserta didik yang berpendapat demikian, mereka termasuk anak yang belum mampu menggambar sederhana dengan menggunakan berbagai media, yang termasuk dalam kategori tersebut terdiri dari 20 anak. Menggambar bebas dari bentuk dasar geometri seperti titik, lingkaran, segitiga, segiempat, dan Iain-lain itu merupakan indikator dari aspek perkembangan motorik halus untuk anak Taman Kanak-Kanak kelompok B .
Terkait dengan realita yang ada maka penulis berupaya untuk menerapkan pembelajaran menggambar dengan menggunakan bentuk dasar geometri. Ada beragam cara untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan bentuk dasar geometri. Anak usia TK mencoba melimpahkan segala perasaannya salah satunya melalui media coretan. Mulai dari coretan titik, garis lurus, garis tegak, garis miring, garis lengkung, garis putus-putus dan Iain-lain. Coretan-coretan yang dibuat oleh anak itu adalah unsur-unsur dari bentuk dasar geometri. Geometri itu terdiri dari beberapa unsur, diantaranya adalah titik dan garis. Semua pola itu adalah dasar bagi anak untuk membuat gambar yang utuh dan dapat didefinisikan.
Sebelum anak melakukan aktivitas menggambar, anak perlu membuat garis-garis bebas, bentuk-bentuk geometri dan menyusun bentuk-bentuk geometri terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar terbiasa menggores atau menggunakan alat tulis, sehingga hasil gambarnya tidak terkesan kaku. Bentuk-bentuk geometri dapat terbentuk dari macam-macam garis, maka akan terbentuk beberapa bentuk geometri. Pada saat anak telah mengenali macam-macam garis dan mampu membuat garis dengan baik, maka itu akan membantu anak untuk membuat beberapa bentuk geometri. Bentuk-bentuk geometri yang mereka buat, dapat mereka kembangkan menjadi sebuah gambar. Jadi bentuk geometri itu menjadi dasar untuk membuat sebuah gambar.
Untuk itu guru atau pendidik PAUD harus memperkenalkan gambar objek yang baku kepada anak. Gambar baku yang dimaksud adalah gambar yang lebih sedikit perspektif nya. Contohnya gambar garis, lengkung, titik, lingkaran, segi tiga, persegi, segi lima dan Iain-lain. Guru sebaiknya tegas dalam mengenalkan hal itu kepada anak-anak. Ketegasan dalam penyampaian gambar baku tersebut, dapat dilakukan dengan berbagai cara yang tidak kaku. Guru dapat melakukan pengenalan gambar yang baku dengan cara membuat gambar papan tulis yang menggunakan media garis tegak, lurus, miring dan Iain-lain. Masih banyak lagi yang dapat dikembangkan oleh guru dan anak dengan menggunakan media garis. segi tiga, persegi dan Iain-lain.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANAK MELALUI BENTUK DASAR GEOMETRI PADA KELOMPOK B".
SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BILANGAN KERETA ANGKA KELOMPOK B TK

SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BILANGAN KERETA ANGKA KELOMPOK B TK

(KODE : PTK-0585) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BILANGAN KERETA ANGKA KELOMPOK B TK


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Anak Usia Dini pasal 1 ayat 1, dinyatakan bahwa : Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai berusia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan atau informal. PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Selanjutnya dalam Pasal 3 disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Pendidikan anak seharusnya sudah dimulai pada usia dini. Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa perkembangan yang diperoleh pada usia dini sangat mempengaruhi perkembangan anak pada masa berikutnya para ahli psikologi perkembangan menyebutkan bahwa masa usia dini adalah merupakan masa emas atau golden age. Anak usia dini atau prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak.
Upaya pengembangan ini dapat dilakukan berbagai cara termasuk melalui permainan berhitung. Permainan berhitung di TK tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Menurut Hurlock (Depdiknas, 2010 : 303) mengatakan bahwa lima tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya. Di Taman kanak-kanak seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan berhitung di jalur matematika yaitu : (1) penguasaan konsep, (2) masa transisi, (3) lambang bilangan. Menurut Santi (2009 : 68) perkembangan permainan anak dimaksudkan sebagai peningkatan permainan yang mengarah dan sejalan dengan perkembangan mental, sosial, dan kemungkinan fisik atau motorik (dari motorik kasar ke motorik halus, kegiatan sederhana ke tingkat yang makin kompleks dan sulit.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di TK X terdapat beberapa permasalahan yang muncul di TK. Hal ini terlihat banyaknya peserta didik yang selama ini merasa tidak mampu atau menganggap pembelajaran matematika dalam berhitung sangat sulit. Terutama tentang kemampuan membilang atau menyebut urutan bilangan dari 1-10, misalnya mampu mengenal angka 1-10, menyebutkan urutan bilangan 1-10, memahami bunyi serta arti angka 1-10, kemampuan menyusun angka dan bilangan, menyebutkan lambang bilangan, membilang dengan gambar benda 1-10, mengenal berbagai macam lambang huruf, kemampuan berhitung angka 1-10, kemampuan ketepatan mengambil angka sesuai bendanya, mampu memasangkan lambang bilangan dengan benda sampai 10.
Peneliti dengan guru kelas TK B diketahui minat anak terhadap matematika terutama kemampuan berhitung masih rendah. Anak didik kurang tertarik terhadap pembelajaran berhitung. Aspek pengembangan yang akan diteliti adalah aspek pengembangan kognitif. Dalam hal ini anak merasa kegiatan berhitung dalam mengenal angka dan lambang bilangan sangat sulit, perlunya memberikan kreasi mengenai permainan bilangan, dengan permainan dengan warna dan bentuk yang menarik serta melakukan permainan yang menyenangkan. Selain itu media yang digunakan dalam pembelajaran masih menggunakan LKS dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak. Untuk itu diperlukan alat permainan di dalam kelas maupun di luar kelas yang sesuai dengan benda sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, dan tidak membahayakan. Penyebab lain, ruangan kelas yang sempit kurang efektif untuk belajar, sehingga terlihat kemampuan anak dalam membilang atau menyebut urutan bilangan dari 1-10 masih kurang.
Adanya kecenderungan guru di TK X belum mengembangkan kemampuan berhitung anak secara menyeluruh dan terprogram. Dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berhitung diberikan secara bertahap sesuai tahap penguasaannya yaitu tahap konsep, masa transisi dan lambang menurut tingkat kesukarannya, misalnya dari kongkrit ke abstrak. Maka penyusunan program pembelajaran harus sesuai tema dan kebutuhan anak. Rencana program tahunan, bulanan, mingguan dan harian harus dibuat dengan teratur dan terprogram sesuai dengan indikator tingkat pencapaian perkembangan anak. Metode dan model yang digunakan dalam kegiatan belajar di kelas belum efektif. TK X masih menggunakan metode ceramah dan model pembelajaran klasikal, pembelajaran kurang sesuai dengan kebutuhan anak, kurang menarik. Kurangnya kreasi permainan dalam peningkatan kemampuan berhitung anak, selain itu kurangnya memodifikasi permainan yang bervariasi terlihat dari anak kurang dapat berpikir logis dan sistematis.
Oleh karena itu, peranan seorang guru dan orang tua dalam mengembangkan minat anak pada matematika terutama dalam berhitung anak harus ditekankan pada anak. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh guru-guru TK X supaya anak tidak takut lagi dengan pembelajaran matematika serta untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak. Hal ini perlu dilakukan karena dalam kehidupan anak sehari-hari sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berkaitan dengan matematika demi kelangsungan anak kelak. Namun, upaya tersebut belum mampu mencapai hasil yang optimal. Salah satu alternatif yang penulis lakukan adalah dengan menerapkan permainan bilangan kereta angka.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka diperlukan sebuah penelitian untuk melihat sejauh mana permainan bilangan dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak. Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : "PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN BILANGAN KERETA ANGKA".
SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI STANDAR KOMPETENSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI STANDAR KOMPETENSI PENCEMARAN LINGKUNGAN

(KODE : PTK-0584) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI STANDAR KOMPETENSI PENCEMARAN LINGKUNGAN


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berintikan interaksi antara peserta didik dengan para pendidik serta sebagai sumber pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suatu edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan belajar mengajar dapat dicapai secara efektif jika seorang guru secara nalar mampu memperkirakan dengan tepat pendekatan apa yang harus digunakan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, yaitu pada pembelajaran biologi tentang sub pokok materi pencemaran lingkungan di SMA X ada beberapa permasalahan yang timbul diantaranya 1) siswa cenderung pasif dalam pembelajaran, 2) siswa kurang tertarik pada mata pelajaran biologi, 3) basil belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran masih menggunakan paradigma lama, di mana kegiatan pembelajaran didominasi oleh guru. Penggunaan metode dan pendekatan masih konvensional. Kondisi seperti itu mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa.
Pada pembelajaran sebelumnya guru hanya terpacu pada materi dan menggunakan metode ceramah sehingga tingkat pemahaman siswa terbatas pada pengetahuan di kelas saja, siswa masih banyak yang tidak suka dengan pelajaran biologi dan masih suka bercanda apalagi siswa SMA X mereka lebih suka dengan pelajaran olah raga/penjaskes.
Pendekatan konstruktivisme dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif. Siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda, belajar dalam bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 6 siswa, untuk menyelesaikan tugas kelompok, dan tiap anggota saling kerjasama.
Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah pembelajaran kooperatif dilanjutkan suatu rangka yaitu, (turnamen akademik) dalam turnamen akademik 3-6 siswa dengan kemampuan setara bersaing mewakili kelompok masing-masing.
Diadakannya turnamen, diharapkan meningkatkan motivasi siswa untuk berusaha lebih baik, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk kelompoknya, sehingga dapat memupuk kerjasama diantara siswa. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam turnamen juga dapat untuk mereview atau memberi penguatan terhadap pemahaman siswa atas materi yang dipelajarinya.
Atas dasar masalah di atas, peneliti mencoba menggunakan metode TGT pada pembelajaran biologi, dengan harapan peserta didik dapat menguasai dan menerapkannya dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
SKRIPSI PTK PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS

SKRIPSI PTK PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS

(KODE : PTK-0583) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR BULUTANGKIS


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh (Adang Suherman dan Yoyo Bahagia, 2000 : 1). Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, makhluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya.
Secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu : 
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillful).
3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
4. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat (Adang Suherman dan Yoyo Bahagia, 2000 : 23)
Oleh karena itu pendidikan jasmani harus diutamakan mengingat mempunyai tujuan yang penting dalam proses pembelajaran. Namun demikian pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah terasa masih belum cukup memuaskan karena dalam proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah kurang efektif, sehingga tujuan dari pendidikan jasmani serta hasil belajar yang dicapai menjadi kurang.
Dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat, guru perlu mempertimbangkan karakteristik siswa dan bahan atau materi yang dipelajari sehingga menciptakan pembelajaran yang membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran serta dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Bila dalam proses pembelajaran siswa penuh perhatian terhadap bahan yang dipelajari, maka hasil belajar akan meningkat. Sebab dengan minat dan perhatian, akan ada konsentrasi, sehingga hasil belajar akan lebih optimal dan tidak lekas lupa.
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran penjas yang penulis lakukan dengan salah satu guru pendidikan jasmani, diperoleh keterangan bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran bulutangkis masih rendah. Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan permainan bulutangkis. Sebagian besar siswa baru menguasai cara melakukan pukulan tetapi belum mampu melakukannya secara keseluruhan. Di samping itu, karena minimnya sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran, sebagian siswa melakukan kegiatan pembelajaran sedangkan yang lain menunggu giliran. Adapun sarana yang digunakan adalah 2 buah raket bulutangkis, 4 buah shuttlecock, 1 net dan 2 tiang, dan prasarana yang digunakan adalah 1 lapangan bulutangkis. Karena sekolah hanya mempunyai 2 buah raket, maka siswa dibebani untuk membawa sendiri, tetapi saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak membawa raket.
Persentase ketuntasan belajar pada materi permainan bulutangkis dari 25 siswa sebesar 48% dengan 12 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 78. Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 13 siswa dengan persentase 52%. Rata-rata nilai hanya mencapai 77.
Besar jumlah rata-rata dan nilai siswa yang mendapat nilai dibawah 78 menjadi bukti kongkrit bahwa hasil belajar siswa-siswi kelas VIII D belum mencapai hasil ketuntasan belajar siswa yang telah ditentukan, yaitu dengan nilai 78 menunjukkan proses pembelajaran yang belum melibatkan siswa secara aktif, guru masih menjadi pusat pembelajaran, kurangnya model pembelajaran, gaya mengajar serta modifikasi dan media pembelajaran yang masih kurang untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurangnya keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang mengakibatkan hasil belajar menjadi kurang, perlu dilakukan suatu tindakan yang mampu meningkatkan partisipasi siswa sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai.
Dalam memilih sebuah alat bantu pembelajaran, seorang guru juga harus mempertimbangkan tingkat keekonomisan media yang akan digunakan. Biaya yang digunakan harus seimbang dengan biaya pengeluaran seminimal mungkin tetapi memiliki banyak manfaat dan keunggulan dalam proses pembelajaran, materi yang diberikan juga harus sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, dan sebaiknya menarik perhatian siswa.
Bokortasko adalah singkatan dari bola berekor dan kertas koran. Modifikasi alat bantu pembelajaran bokortasko merupakan suatu bentuk media pembelajaran yang dirancang peneliti dengan menggunakan bola berekor yang dapat dibuat dengan memanfaatkan bola kertas koran yang diikat menggunakan tali rafia berwarna sehingga membentuk ekor. Pembuatan alat bantu ini sangat mudah dan tidak memerlukan banyak biaya.
Melalui modifikasi bokortasko ini, sebagai upaya untuk membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran permainan bulutangkis dengan peraturan yang telah dimodifikasi. Dengan memanfaatkan media yang ada di sekitar sekolah serta biaya yang tidak terlalu mahal, maka guru pendidikan jasmani dapat membuat alat bantu pembelajaran bokortasko dalam jumlah yang disesuaikan dengan banyaknya jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran.
Tujuan modifikasi pembelajaran permainan bulutangkis ini adalah agar siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Dengan perasaan senang terhadap pembelajaran tersebut, maka akan membuat siswa menjadi aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran serta lebih mudah menguasai materi yang diajarkan. Guru dalam mengajarkan permainan bulutangkis harus membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk siswa, serta peralatan, susunan kelompok, gerakan teknik dasar yang variatif sehingga membuat situasi pembelajaran yang lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran bulutangkis.
Atas dasar latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul "PENERAPAN MODIFIKSI ALAT BANTU PEMBELAJARAN BOKORTASKO TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA KELAS VIII".
SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN LKS MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN LKS MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

(KODE : PTK-0582) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN LKS MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN (MATEMATIKA KELAS IX)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang di inginkan.
Berbicara tentang pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikan telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan Nasional. Dalam usaha peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan strategi belajar mengajar yang diharapkan mampu memperbaiki sistem pendidikan yang telah berlangsung. Hal ini memiliki makna bahwa proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena pada proses belajar mengajar diharapkan terjadi interaksi langsung antara Guru dengan siswa dan interaksi siswa yang satu dengan siswa yang lain.
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan metode yang cocok agar siswa dapat berfikir kritis, logis, dan dapat memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif dan inovatif. Dalam pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning) sebagian guru berfikir bahwa mereka sudah menerapkan pembelajaran kooperatif setiap kali meminta siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok kecil. Tetapi, guru belum memperhatikan adanya aktifitas kelas yang terstruktur sehingga peran serta tiap-tiap anggota kelompok belum terlihat.
Dalam pembelajaran kooperatif dikenal berbagai tipe, salah satunya adalah pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) berbasis masalah. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen pada tahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Trianto, 2007 : 62). 
Sedangkan pembelajaran berbasis masalah telah dikenal sejak zaman John Dewey yang sekarang ini mulai diangkat sebab ditinjau secara umum pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. (Trianto, 2007 : 67).
Oleh karena itu, model pembelajaran NHT Berbasis Masalah dapat diterapkan dalam pelajaran sehari-hari pada materi manapun terutama pada siswa SMP yang merupakan pemula dalam pembelajaran kooperatif.
Berdasarkan informasi guru mata pelajaran matematika kelas IXA mengatakan bahwa sebagian besar siswanya mempunyai minat untuk belajar yang kurang khususnya dalam belajar matematika dikarenakan merasa kesulitan dalam mempelajari konsep dan soal-soal pelajaran matematika. Selain itu, rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika terutama di kelas IX. Begitu pula dengan kondisi kelas IX-A seperti yang dijelaskan oleh guru tersebut bahwa pencapaian nilai rata-rata di kelas tersebut sedang yaitu 58,08 dari 39 siswa pada materi Statistika dan Peluang.
Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menerapkan model pembelajaran tipe NHT berbasis masalah dengan bantuan LKS dalam pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, memahami konsep matematika, menambah keaktifan, kerja sama dan sikap siswa karena model pembelajaran NHT berbasis masalah dengan bantuan LKS ini terfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu, pembelajaran ini menciptakan interaksi yang saling mencerdaskan, siswa tidak hanya belajar dari guru tapi juga dari siswa lain.
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN BAGI SISWA KELAS IX".
SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE IMLA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA

SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE IMLA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA

(KODE : PTK-0581) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE IMLA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA (BAHASA ARAB KELAS VII)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran Wibowo (2001 : 3). Suatu kaum akan menyampaikan maksud atau tujuan mereka kepada kaum yang lain dengan melalui bahasa. Maka dilihat dari kedudukannya, bahasa adalah sesuatu yang harus dipelajari dan dipraktekkan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi, maka dalam proses pembelajaran bahasa juga harus diarahkan pada tercapainya keterampilan berkomunikasi baik secara lisan atau tertulis dalam pemahaman dan penggunaan.
Pembelajaran bahasa Arab yang ideal di Madrasah Tsanawiyah atau Madrasah Aliyah adalah pembelajaran yang memungkinkan para siswa menguasai empat keterampilan berbahasa (Maharat al-Istima, al-Kalam, al-Qira'ah, dan al-Kitabah) secara proporsional. Hal ini dikarenakan bahasa Arab bukan hanya sekedar berfungsi pasif, yaitu sebagai media untuk memahami (al-fahm) apa yang dapat didengar, berita, teks, bacaan dan wacana, melainkan berfungsi aktif, yaitu memahamkan (al-ifham) orang lain melalui komunikasi lisan dan tulisan (Wahab 2004 : 1).
Belajar bahasa asing (termasuk Bahasa Arab) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi kemampuan menyimak (mahaarah al-istima'), kemampuan berbicara (mahaarah al-takallum), kemampuan membaca (mahaarah al-qira'ah), dan kemampuan menulis (mahaarah al-kitaabah).
Keempat keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan antara satu dan lainnya. Keterampilan menulis mempunyai peranan penting sama dengan keterampilan lainnya dalam pembelajaran bahasa arab. Selain itu, keterampilan menulis digunakan manusia sebagai tempat untuk menuangkan segala imajinasi, gagasan, pikiran, pandangan hidup, dan pengalamannya untuk mencapai maksud.
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan dalam komunikasi secara tidak langsung, keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih (Wagiran 2005 : 2).
Menurut Djuarie (2005 : 120), menulis merupakan suatu keterampilan yang dapat dibina dan dilatihkan. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan Ebo (2005 : 1) bahwa setiap orang biasa menulis. Artinya, kegiatan menulis itu dapat dilakukan oleh setiap orang dengan cara dibina dan dilatihkan.
Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran yang memerlukan perhatian khusus baik oleh guru mata pelajaran atau pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan kurikulum pembelajaran. Saat ini pembelajaran menulis lebih banyak disajikan dalam bentuk teori, tidak banyak melakukan praktik menulis. Menurut Tarigan (dalam Hasani 2005 : 1) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut.
Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan praktik menjadi salah satu faktor kurang trampilnya siswa dalam menulis. Siswa pada sekolah menengah atas seharusnya sudah lebih dapat untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaannya secara tertulis. Hermawan(2011 : 151) mengungkapkan bahwa keterampilan menulis (maharah al-kitabah) adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai pada aspek yang kompleks yaitu mengarang. Namun pada kenyataannya, kegiatan menulis belum sepenuhnya terlaksana. Menyusun suatu gagasan, pendapat, dan pengalaman menjadi suatu rangkaian berbahasa tulis yang teratur, sistematis, dan logis bukan merupakan pekerjaan mudah, melainkan pekerjaan yang memerlukan latihan terus-menerus.
Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk menguasai setiap bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda. Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-tujuan pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya mempelajari bahasa asing akan lebih sulit difahami daripada bahasa ibu (bahasa sendiri) karena selain kosakata yang jarang digunakan, struktur kata dan kalimat pun memerlukan waktu khusus untuk dipelajari. Oleh sebab itu, pengajaran Bahasa Asing dalam lembaga formal dan informal memerlukan metode pengajaran yang tepat sesuai dengan tujuan umum pengajaran bahasa itu sendiri.
Tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak akan berproses secara efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan. Metode dalam pengajaran bahasa itu ada beberapa macam. Hal ini wajar dan merupakan akibat yang logis karena berbeda-bedanya asumsi. Dan tidak dapat dikatakan metode mana yang paling baik. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam penggunaan suatu metode harus diketahui tujuan apa yang akan dicapai dalam pengajaran bahasa arab.
Djamarah (2010 : 46) menyatakan bahwa, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode digunakan guru sebagai strategi untuk membuat siswa menjadi lebih aktif, lebih semangat, lebih inovatif, dan mempermudah siswa dalam mengikuti pelajaran. Metode latihan terbimbing adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu dengan memberikan bantuan yang terus menerus dan sistematis dengan memperhatikan potensi-potensi yang ada pada individu untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan dari proses pengajaran, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah (Suryosubroto, 1997 : 148). Dalam pengajaran Bahasa Arab, metode merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut. Makin tepat metodenya, diharapkan efektif pula dalam pencapaian tujuan pengajaran tersebut.
Menurut Yusuf dan Anwar (1997 : 186) ada beberapa metode pengajaran Bahasa Arab, yakni metode bercakap-cakap, membaca, imla', mengarang, menghafal dan tata bahasa.
Metode imla' disebut juga metode dikte atau metode menulis dimana guru mengucapkan materi pelajaran dan siswa disuruh menulisnya di buku tulis. Imla juga dapat dilakukan dengan cara guru menuliskan materi pelajaran imla 'di papan tulis kemudian dihapus dan kemudian siswa disuruh untuk menulisnya kembali di buku tulis (Yusuf dan Anwar dalam Anshor 2009 : 135). Kesulitan menulis dengan metode imla' yang dihadapi oleh siswa dalam mempelajari bahasa Arab dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan bahasa Arab di kalangan siswa itu sendiri, hal ini disebabkan oleh karena kebanyakan dari mereka berasal dari SD yang belum mengenal bahasa Arab sama sekali dan belum pernah mempelajarinya. Di samping itu, ada juga yang berasal Madrasah Ibtidaiyyah, namun tidak semua dari mereka mampu menuliskan kosakata (mufradath) ataupun kalimat Bahasa Arab secara baik dan benar.
Berdasarkan observasi awal dan wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Arab kelas VII, diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran Bahasa Arab khususnya dalam keterampilan menulis, masih banyak mengalami kendala seperti (1) kurangnya pengetahuan tentang keterampilan menulis Bahasa Arab, (2) faktor latar belakang siswa yang beragam, beberapa siswa berasal dari SD yang belum memiliki dasar mengenal Bahasa Arab, (3) hasil prestasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab rata-rata mendapatkan nilai rendah, terutama dalam bidang keterampilan menulis.
Berdasarkan kendala-kendala yang dihadapi siswa tersebut, peneliti akan memfokuskan pada aspek keterampilan menulis melalui metode imla'. Dalam penelitian ini, peneliti memilih siswa kelas VII sebagai subjek penelitian.
SKRIPSI PTK PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB

SKRIPSI PTK PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB

(KODE : PTK-0580) : SKRIPSI PTK PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB (BAHASA ARAB KELAS V)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama kita umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia ini (Tarigan 1989 : 5). Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Dengan demikian dapat kita pahami betapa erat hubungan antara bahasa dan komunikasi. Sedangkan komunikasi adalah pertukaran ide-ide, gagasan-gagasan, informasi, dan sebagainya antara dua orang atau lebih. Strategi komunikasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengekspresikan suatu makna, dalam bahasa kedua atau bahasa asing, oleh karena pembelajar yang mempunyai penguasaan yang terbatas mengenai bahasa tersebut. Dalam upayanya mencoba mengadakan komunikasi, seorang pembelajar mungkin harus mengejar kekurangannya mengenai pengetahuan tata bahasa atau kosakata (Tarigan 1989 : 13).
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Hal ini haruslah kita sadari, dalam tugasnya sehari-hari seorang guru bahasa harus bisa memahami tujuan akhir pengajaran bahasa yaitu agar para siswa terampil berbahasa. Ketrampilan berbahasa tersebut mencakup empat segi yaitu : menyimak (listening skill), berbicara (speaking skill), membaca (reading skill), menulis (writing). Pada hakekatnya keempat komponen itu saling berhubungan satu sama lain.
Setelah kita ketahui bahwa bahasa dan komunikasi merupakan peranan dalam perolehan ketrampilan berbahasa. Kosakata merupakan unsur utama dalam ketrampilan berbahasa, karena kosakata memiliki peranan yang sangat penting berkenaan dengan komunikasi, tapi mempelajari bahasa tidak identik dengan mempelajari kosakata artinya untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup dengan menghafal kosakata saja. Ini berarti bahwa para pembelajar bahasa tidak bisa mengenal bahasa melalui kamus (Effendi 2005 : 96).
Seseorang tanpa memiliki perbendaharaan kata akan sulit untuk mengutarakan maksud dan keinginannya untuk mengeluarkan ide-ide yang ada dalam pikiran. Adapun ide-ide kualitas ketrampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang dimiliki semakin besar pula kemungkinan untuk terampil berbahasa. Dengan kata lain penggunaan kosakata yang relatif terbatas baik dari segi kuantitas dan kualitas akan menjadi penghambat dalam menangkap dan mengungkapkan ide atau gagasan secara logis, sistematis, dan tuntas. Pentingnya kosakata dalam dunia pendidikan antara lain : 
1. Kuantitas dan kualitas, tingkatan dan kedalaman kosakata seseorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi perkembangan mental anak.
2. Perkembangan kosakata merupakan perkembangan konseptual yaitu suatu tujuan pendidikan dasar.
3. Semua pendidikan pada prinsipnya adalah pengembangan kosakata yang juga merupakan pengembangan konseptual.
4. Suatu program yang sistematis bagi pengembangan kosakata akan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendapatan, kemauan bawaan, dan status sosial.
5. Faktor-faktor geografis juga turut mempengaruhi perkembangan kosakata.
6. Seperti juga halnya dalam proses membaca yang membimbing seseorang dari yang telah diketahui ke arah yang menuju kata-kata yang belum atau tidak diketahui (Tarigan, 1993 : 2-3).
Kosakata memiliki peranan yang sangat penting dalam berkenaan dengan kemampuan anak dalam menangkap atau memahami ide yang disampaikan oleh pembicara untuk meningkatkan mutu belajar. Haruslah kita sadari bahwa tujuan utama pengajaran kosakata adalah untuk mengembangkan minat para siswa pada kata. Pada siswa yang rasa ingin tahu-nya membara tentunya agak mudah memperkaya kosakata dan menjadi lebih bersifat mudah membeda-bedakan dan berfikir secara logis (Nurhadi, 1995).
Tidak jarang terjadi bahwa kesenangan membaca para siswa pudar karena kemiskinan kosakata yang dimiliki. Masalah yang sering dihadapi karena kurangnya atau terbatasnya alat atau media sebagai pembantu guru atau siswa, sehingga akan merasa lebih lambat menerima pelajaran dan bosan. Dengan perasaan seperti itu biasanya siswa akan mengambil tindakan dengan bermain, ngobrol dengan siswa sebangku, dan sebagainya. Tindakan seperti itu akan menjadikan siswa tidak konsentrasi pada pelajaran, membuat gaduhnya kelas dan akan mengganggu proses belajar mengajar. Padahal dalam pembelajaran yang baik tidak hanya dengan penyampaian kata saja, tapi perlu juga adanya alat atau media dengan tujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas V (lima) MI X, belum digunakannya media dalam pembelajaran kosakata untuk menunjang pembelajaran Bahasa Arab, sehingga siswa tidak tertarik dan termotivasi dengan pembelajaran tersebut.
Atas dasar diatas, peneliti menggunakan media gambar sebagai pembelajaran Bahasa Arab di MI X. Media gambar, tidak membutuhkan biaya banyak dan bisa dibuat sendiri oleh guru mata pelajaran Bahasa Arab.
Penguasaan kosakata melalui media gambar sebagai alat pembelajaran yang dapat memudahkan siswa untuk berkomunikasi dengan baik, aktif, lebih efektif, dan dapat mengingat pelajaran yang diajarkan dengan cepat khususnya pelajaran kosakata Bahasa Arab.

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY POKOK BAHASAN FUNGI

SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY POKOK BAHASAN FUNGI

(KODE : PTK-0579) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY POKOK BAHASAN FUNGI (BIOLOGI KELAS X)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar, sehingga didapatkan hasil belajar yang maksimal. Namun pada kenyataannya hasil belajar biologi yang diperoleh siswa masih rendah khususnya di tingkat SMA yang seharusnya sudah mampu memahami lebih suatu konsep biologi. Rendahnya pemahaman terhadap konsep biologi disebabkan saat ini pendidikan biologi hanya berpusat pada kemampuan menghafal materi. Walaupun mereka sering tidak memahami secara mendalam substansi materinya. Hal ini menjadi sorotan penting karena masih rendahnya mutu pendidikan setingkat SMA yang mana dapat dilihat dari nilai rata-rata mata pelajaran biologi masih di bawah nilai ketuntasan belajar.
Berdasarkan hasil wawancara pendahulu dari guru mapel biologi, hasil belajar yang diperoleh siswa di SMA X, khususnya kelas X4 masih rendah. Hal ini dilihat dari adanya nilai ulangan harian siswa yang masih di bawah nilai ketuntasan belajar yaitu 50%. Selain itu juga dilihat dari aspek penilaian sikap siswa yang masih kurang dari segi partisipasi atau kerjasama saat pembelajaran, siswa kurang aktif dalam tanya jawab, kurangnya minat belajar dan referensi siswa yang masih kurang.
Untuk meningkatkan mutu proses belajar mengajar biologi, dibutuhkan strategi belajar yang dapat dihubungkan dengan kelas secara maksimal. Kelas yang hidup diharapkan dapat mengimbangi perubahan yang terjadi di luar sekolah yang demikian cepat. Dengan demikian hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Siswa mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berusaha menggapainya dalam upaya itu siswa mengupayakan guru sebagai pembina dan pembimbing bagi dirinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis menggunakan pendekatan SETS yang dapat dijadikan inisiatif untuk mendukung agar bisa meningkatkan hasil belajar pada konsep "fungi".
SETS adalah menghubungi-kaitkan antara konsep sains yang dipelajari dengan keberadaan serta implikasi konsep tersebut di unsur lingkungan, teknologi dan masyarakat, selain itu SETS juga membantu peserta didik mengetahui bagaimana teknologi mempengaruhi laju perkembangan sains, serta berdampak pada lingkungan dan masyarakat (Binadja, 2000).
Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan SETS memiliki makna pengajaran sains yang dikaitkan dengan unsur lain dalam SETS, yakni lingkungan, teknologi dan masyarakat. Sains tidak berdiri sendiri di masyarakat karena keterkaitan dan ketergantungannya pada unsur-unsur tersebut. Dalam konteks SETS, perkembangan sains dianggap dipengaruhi oleh perubahan pada lingkungan, teknologi juga kepentingan serta harapan masyarakat. Pada saat yang sama hendaknya dipahami bahwa perkembangan sains berpengaruh pada perkembangan teknologi, masyarakat serta lingkungan. Demikian pula halnya dengan kemajuan teknologi ditentukan oleh kemajuan sains, kepentingan masyarakat dan keadaan lingkungan. Pada saat yang sama kemajuan teknologi akan berpengaruh pada perkembangan sains, masyarakat serta lingkungan dalam berbagai bentuk.
Di dalam pembelajaran biologi, pengintegrasian dalam konteks SETS memerlukan kesediaan guru atau pendidik biologi untuk memiliki cara pandang terbuka di samping selalu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat berkenaan dengan subyek biologi. Untuk itu diperlukan kepekaan yang tinggi dari guru biologi terhadap situasi di masyarakat yang bernuansa biologi. Hal-hal yang bernuansa biologi tersebut dapat berupa informasi baru, pengungkapan peristiwa lama yang baru ditemukan, masalah, penyakit, kaitan dengan bidang-bidang tertentu yang menyangkut biologi seperti bidang medis, kefarmasian, pertanian, perikanan, kehutanan, kelautan, bahkan keantariksaan. Dari sana para guru atau pendidik biologi diminta untuk mengaitkan topik pembelajaran yang akan diperkenalkan kepada siswa dari berbagai segi SETS sehingga memungkinkan peserta didik memiliki keutuhan pandangan tentang sesuatu yang harus dipelajarinya saat itu.
Jelas bahwa dengan mempelajari SETS siswa akan selalu dan seharusnya selalu dibawa ke suasana yang memberi perhatian kepada setiap unsur yang ada dalam SETS itu sendiri beserta perhatian pada makna urutan beserta implikasinya dalam kegiatan pengajaran sains (Binadja, 1999 : 23-24).
Dengan pendekatan SETS dalam satu bentuk PTK (penelitian tindakan kelas) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat pembelajaran, sehingga tidak hanya berpusat pada menghafal materi saja, tetapi mendalami secara mendalam substansi materinya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus menerapkan dalam kehidupannya.
JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 6

JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 6

JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 6


  • (KODE : PTK-0473) : SKRIPSI PTK SONGS TO IMPROVE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN PRONOUNCING ENGLISH WORDS (BAHASA INGGRIS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0474) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM POKOK BAHASAN OPERASI PADA BENTUK ALJABAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW (MATEMATIKA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0475) : SKRIPSI PTK STORYTELLING AS A TECHNIQUE IN TEACHING LISTENING AT ELEMENTARY SCHOOL (BAHASA INGGRIS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0476) : SKRIPSI PTK TEACHING ENGLISH USING HIGH TOWN CARD GAME TO ENHANCE STUDENTS SPEAKING ABILITY (BAHASA INGGRIS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0477) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN HUMANISTIK SISWA (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0478) : TESIS PTK PENERAPAN METODE KIRIM SURAT UNTUK MENINGKATKAN KEBERANIAN MENGUNGKAPKAN MASALAH BELAJAR DAN PRESTASI BAHASA INDONESIA (KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0479) : SKRIPSI PTK IMPROVING THE STUDENTS ABILITY IN UNDERSTANDING TEXT USING SMALL GROUP DISCUSSION (BAHASA INGGRIS KELAS XII)
  • (KODE : PTK-0480) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG (MATEMATIKA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0481) : SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN PENGENALAN SAINS SEDERHANA DG BERMAIN SAMBIL BELAJAR UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA TK X (PAUD)
  • (KODE : PTK-0482) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI (SOSIOLOGI KELAS X)
  • (KODE : PTK-0483) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MATERI BAGIAN TUMBUHAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0484) : SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN MATERI POKOK PENGELOLAAN LINGKUNGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (BIOLOGI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0485) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MELALUI METODE INQUIRY DAN TANYA JAWAB UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI BUNYI (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0486) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE CARD SORT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MUFRODAT (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0487) : SKRIPSI PTK KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0488) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE VARIASI PEMODELAN VCD (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0489) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PERMAINAN SEPAK BOLA MINI DALAM PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0490) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE PENGAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN AL QURAN HADITS MATERI MELAFALKAN SURAT AL ADIYAT (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0491) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0492) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA BERBASIS CAI (COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS (IPS KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0493) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE DRILL SISWA RA (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0494) : SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA BERITA (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0495) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0496) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE GUIDED READING DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK POKOK BAHASAN AKHLAK TERCELA (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0497) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SKI POKOK BAHASAN KHULAFAUR ROSYIDIN DENGAN METODE CONCEPT MAP (PAI KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0498) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR BERBASIS PEMANDANGAN ALAM MELALUI TEKNIK PANCINGAN KATA KUNCI (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0499) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN ETIKA BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0500) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA (IPS EKONOMI KELAS X)
  • (KODE : PTK-0501) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHALAT SUNNAH RAWATIB MELALUI PENERAPAN METODE CERAMAH PLUS DEMONSTRASI (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0502) : SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MODIFIKASI PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN BOLADIATOR (PENJAS KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0503) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0504) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0505) : SKRIPSI PTK PERAN GURU DALAM PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE PROBLEM SOLVING (PKN KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0506) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN DENGAN BAIK DAN BENAR SISWA MELALUI MODEL READING ALOUD PADA MATA PELAJARAN AL-QURAN HADIST (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0507) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEX CARD MATCH STANDAR KOMPETENSI MENGENAL RASUL-RASUL ALLAH SWT DAN MENCERITAKAN KISAH SAHABAT NABI (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0508) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN ETIKA PERGAULAN SISWA DENGAN METODE DEMONSTRASI MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK MAHMUDAH (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0509) : SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PAIKEM DENGAN MENGGUNAKAN SMALL GROUP DISCUSSION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0510) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA TENTANG BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF (BAHASA INDONESIA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0511) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS HURUF AL-QURAN PADA MATA PELAJARAN BACA TULIS AL-QURAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU HURUF HIJAIYAH (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0512) : SKRIPSI PTK PENERAPAN LEARNING COMMUNITY MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (FISIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0513) : SKRIPSI PTK MODEL PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELINCAHAN DAN KECEPATAN DRIBBLE DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0514) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0515) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (EKONOMI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0516) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT FARDHU (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0517) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI MELALUI KEGIATAN MERONCE (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0518) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL BERMAIN BALON (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0519) : SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK NUMBERED HEADS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR (IPA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0520) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI METODE ROLE PLAYING (PAI KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0521) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI ACTION LEARNING BAGI SISWA (IPS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0522) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI METODE DISCOVERY (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0523) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN TEKNIK LEARNING COMMUNITY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0524) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DG MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0525) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PEMBELAJARAN SENAM KESEIMBANGAN MENGGUNAKAN REL BEKAS (PENJAS KELAS III)
  • (KODE : PTK-0526) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PENGUASAAN SERVICE ATAS DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI MINI DENGAN PENDEKATAN PAKEM (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0527) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN ASPEK KOGNITIF DAN ASPEK AFEKTIF (IPS EKONOMI KELAS X)
  • (KODE : PTK-0528) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI PEMBELAJARAN BINATANG HALAL DAN HARAM MELALUI METODE INQUIRY (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0529) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PERMAINAN BOLA BATAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPARAN ATAS DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0530) : SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN SERVICE DAN PASSING BAWAH MELALUI MEDIA BERMAIN KASVOL (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0531) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TK MELALUI BERMAIN BALOK (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0532) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (FISIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0533) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (IPS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0534) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QURAN MELALUI METODE DRILL (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0535) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ANALOGI POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA (FISIKA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0536) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN AL-QURAN HADIST PADA MATERI POKOK KANDUNGAN SURAT AN NASHR MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0537) : SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN AKSARA JAWA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (PGSD BAHASA JAWA KELAS II)
  • (KODE : PTK-0538) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT (IPS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0539) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (IPS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0540) : SKRIPSI PTK THE EFFECTIVENESS OF AUDIO VISUAL AID IN TEACHING SPEAKING OF INTERPERSONAL AND TRANSACTIONAL CONVERSATIONS (BAHASA INGGRIS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0541) : SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAPEL FIQIH (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0542) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (IPA KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0543) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DG MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (IPS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0544) : SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI DISCOVERY APPROACH MELALUI METODE EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR (IPA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0545) : SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERINTEGRASI SISWA (PGSD KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0546) : SKRIPSI PTK IMPROVING STUDENT READING COMPREHENSION USING RECIPROCAL TEACHING (BAHASA INGGRIS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0547) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SUB POKOK BAHASAN PEMBIASAN CAHAYA (FISIKA KELAS X)
  • (KODE : PTK-0548) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (FISIKA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0549) : SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (SOSIOLOGI KELAS X)
  • (KODE : PTK-0550) : SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KOMPETENSI DASAR MENYEBUTKAN TUGAS MALAIKAT (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0551) : SKRIPSI PTK PENGOPTIMALAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (BAHASA ARAB KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0552) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA DG MODEL PICTURE SORT (SORTIR GAMBAR) BAHASAN KALOR (FISIKA KELAS X)
  • (KODE : PTK-0553) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (KIMIA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0554) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE (AKUNTANSI SMK KELAS X)
  • (KODE : PTK-0555) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI (BAHASA INDONESIA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0556) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF DENGAN TEKNIK PELATIHAN BERJENJANG (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0557) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SEBAGAI PERSIAPAN MENULIS PERMULAAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN (PLB KELAS I SLB)
  • (KODE : PTK-0558) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CLOZE (BAHASA INDONESIA KELAS XII)
  • (KODE : PTK-0559) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR (BAHASA ARAB KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0560) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BERBAHASA JAWA DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI (PGSD KELAS III)
  • (KODE : PTK-0561) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QURAN HADITS MATERI PENERAPAN HUKUM TAJWID MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL (PAI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0562) : SKRIPSI PTK PETER PAN FILM AS A MEDIA TO IMPROVE THE STUDENTS ABILITY IN WRITING NARRATIVE TEXTS (BAHASA INGGRIS KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0563) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS BELAJAR LEMPAR CAKRAM DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MODIFIKASI PIRING PLASTIK (PENJAS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0564) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMELIHARA PERALATAN KANTOR MELALUI JIGSAW (ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK KELAS X)
  • (KODE : PTK-0565) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PAI PADA ASPEK AKHLAK DENGAN MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI METODE WORD SQUARE (PAI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0566) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN MELALUI METODE QIROATI MATERI POKOK MAKHARIJUL HURUF DAN TAJWID (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0567) : SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE SIMULASI PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (PAI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0568) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK (BIMBINGAN KONSELING KELAS X)
  • (KODE : PTK-0569) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI TK (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0570) : SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN VISUAL SPASIAL MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF MAZE PADA KELOMPOK B TK (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0571) : SKRIPSI PTK THE USE OF MIND MAPPING STRATEGY TO IMPROVE STUDENTS ABILITY IN WRITING PROCEDURE TEXT (BAHASA INGGRIS KELAS X)
  • (KODE : PTK-0572) : SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAME TOURNAMENT PADA PERMAINAN BOLA BASKET (PENJAS KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0573) : SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REASONING AND PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MATERI POKOK SPLDV (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0574) : SKRIPSI PTK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGELOLA KONFLIK DENGAN CO-OP CO-OP (KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK)
  • (KODE : PTK-0575) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KATA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN (PLB KELAS II SLB)
  • (KODE : PTK-0576) : SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS (PGPAUD)
JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 5

JUDUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) 5

  • (KODE : PTK-0373) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN PEMODELAN (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0374) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TRIGONOMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE COURSE REVIEW HORAY (MATEMATIKA KELAS X)
  • (KODE : PTK-0375) :  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0376) :  SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SURAT KABAR (BAHASA INDONESIA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0377) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0378) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA UNTUK MEMAHAMI WACANA TERTULIS BAHASA ARAB MELALUI PENERAPAN TEKNIK DEMONSTRASI DAN ASOSIASI (BAHASA ARAB KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0379) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM MENULIS LAPORAN PERJALANAN DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0380) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI METODE JARIMATIKA (PGPAUD)-2-L
  • (KODE : PTK-0381) :  SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU (IPS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0382) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DENGAN PENDEKATAN STM UNTUK MENINGKATKAN UNJUK KERJA IPS (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0383) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DENGAN METODE MIND MAPPING (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0384) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0385) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIF LEARNING) MODEL MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0386) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE ROLE PLAYING (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0387) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE FAST FEEDBACK MODEL PENGELOMPOKKAN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0388) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH (KELAS V)
  • (KODE : PTK-0389) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK PERISTIWA FATHU MAKKAH DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0390) :  SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (BAHASA INDONESIA KELAS III)
  • (KODE : PTK-0391) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LONGU (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0392) :  SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA VOLI MINI (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0393) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) BERBANTUAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0394) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (IPS KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0395) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI SUDUT (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0396) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (MATEMATIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0397) :  SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA (KIMIA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0398) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0399) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION (IPS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0400) :  SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEPAK BOLA MELALUI MODIFIKASI GAWANG PANTUL (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0401) :  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA KARTU PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0402) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG KENAMPAAN ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0403) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MAPEL AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN PADA HARI AKHIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PAI KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0404) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI SISWA (EKONOMI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0405) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0406) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN BERMAIN BOLAVOLI API UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLAVOLI (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0407) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN INKUIRI (KELAS V)
  • (KODE : PTK-0408) :  SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI MODUL PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI DAN MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR TENTANG SIFAT BAHAN PENYUSUN BENDA (IPA KELAS V)
  • (KODE : PTK-0409) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0410) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN PERMAINAN SHOOTPASS (SHOOTING PASSING ATAS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0411) :  SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE TUTOR SEBAYA MATERI BANGUN DATAR (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0412) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI (IPS EKONOMI KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0413) :  SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN PASSING DAN CONTROL MELALUI MEDIA PERMAINAN SEPAKBOLA KUCING-KUCINGAN BAGI SISWA (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0414) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (IPS EKONOMI KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0415) :  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORI, KINESTHETIC) DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (KELAS V)
  • (KODE : PTK-0416) :  SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BLOG (IPS GEOGRAFI KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0417) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0418) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (KIMIA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0419) :  SKRIPSI PTK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI MELALUI MODIFIKASI BOLA VOLI MINI (PENJAS KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0420) :  SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI INDEX CARD MATCH DAN TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0421) :  SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERNUANSA ISLAMI PADA MATERI POKOK PECAHAN (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0422) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0423) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI FIQIH (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0424) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR AL-QURAN HADITS PADA MATERI SURAT AL-LAHAB (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0425) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN SIKAP SOPAN SANTUN ANAK USIA DINI MELALUI METODE PEMBIASAAN (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0426) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEER LESSON MATA PELAJARAN IPS (KELAS V)
  • (KODE : PTK-0427) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR MELALUI PERMAINAN ROK GEBUG (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0428) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATERI POKOK SHALAT MAKTUBAH DENGAN METODE DEMONSTRASI (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0429) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN PEMBERIAN REINFORCEMENT DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0430) :  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN BOLA KARET (PENTUL) SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK DALAM BERMAIN BOLA BASKET (PENJAS KELAS VI)
  • (KODE : PTK-0431) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PADA KELOMPOK B (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0432) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS PADA KELOMPOK B (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0433) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK MELALUI METODE PROYEK (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0434) :  SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA (BAHASA INDONESIA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0435) :  SKRIPSI PTK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI PERMAINAN BOLA BERANTAI (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0436) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALISTIK ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN MENANAM BIJI KACANG HIJAU (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0437) :  SKRIPSI PTK UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0438) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU (PENJAS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0439) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA (KELAS I-III)
  • (KODE : PTK-0440) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0441) :  SKRIPSI PTK IMPLEMENTASI COOPERATIVE LEARNING MELALUI STRATEGI CROSSWORD PUZZLE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ASMAUL HUSNA (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0442) :  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI (IPS KELAS V)
  • (KODE : PTK-0443) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA DINI MELALUI BERNYANYI (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0444) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE SORT CARD DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0445) :  SKRIPSI PTK PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS DAMPAK GLOBALISASI (KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0446) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN LEGO PADA SISWA KELOMPOK A (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0447) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DENGAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (PKN KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0448) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI PERMAINAN TALKING STICK DENGAN MEDIA NOMOR UNDI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR (FISIKA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0449) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN BERMAIN TEMBAK IKAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELEMPAR (PENJAS KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0450) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI ANAK MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0451) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN PENDEKATAN PBL(PROJECT-BASED LEARNING) BERBASIS BAHAN SEKITAR (KIMIA KELAS XI)
  • (KODE : PTK-0452) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0453) :  SKRIPSI PTK PENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN BALOK ANGKA PADA ANAK KELOMPOK B (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0454) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADITS PADA SURAT AL-BAYYINAH DAN AL-KAFIRUN MENGGUNAKAN METODE READING ALOUD DAN INDINDEKS CARD MATCH (PAI KELAS III)
  • (KODE : PTK-0455) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE RESITASI DAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA TINGKAT APLIKASI (IPS KELAS III)
  • (KODE : PTK-0456) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENGAJAK SISWA BERGERAK PADA PEMBELAJARAN PENJASORKES TERHADAP ANAK SD INKLUSI MELALUI MEDIA BOLA WARNA-WARNI (PENJAS KELAS III)
  • (KODE : PTK-0457) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) PADA PEMBELAJARAN PAI MATERI POKOK PUASA WAJIB (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0458) :  SKRIPSI PTK PEMBELAJARAN SENI KRIYA BERBAHAN LOGAM BEKAS (SENI SMK KELAS X)
  • (KODE : PTK-0459) :  SKRIPSI PTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS IV DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) (BAHASA INDONESIA KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0460) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PAI MATERI MENINGKATKAN KEIMANAN TERHADAP KITAB ALLAH DENGAN PENGGUNAAN METODE CARD SORT (PAI KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0461) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN MODEL SORTIR GAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (BIOLOGI KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0462) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN METODE CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA POKOK BAHASAN NUN SUKUN DAN TANWIN BERTEMU HURUF HIJAIYAH (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0463) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA DENGAN PAPAN FLANEL (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0464) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR (IPS KELAS III)
  • (KODE : PTK-0465) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN IDZHAR HALQI DENGAN STRATEGI THE POWER OF TWO (PAI KELAS IV)
  • (KODE : PTK-0466) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK HIMPUNAN (MATEMATIKA KELAS VII)
  • (KODE : PTK-0467) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KOMPETENSI DASAR MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE INFORMATION SEARCH (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0468) :  SKRIPSI PTK EFEKTIVITAS METODE P2R DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT UNTUK MENYIMPULKAN ISI SUATU TEKS (BAHASA INDONESIA KELAS VIII)
  • (KODE : PTK-0469) :  SKRIPSI PTK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (BAHASA INDONESIA KELAS IX)
  • (KODE : PTK-0470) :  SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI POKOK FATKHU MAKKAH DENGAN METODE INQUIRY (PAI KELAS V)
  • (KODE : PTK-0471) :  SKRIPSI PTK PEMANFAATAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI DI TK (PGPAUD)
  • (KODE : PTK-0472) :  SKRIPSI PTK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UTK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI (BAHASA INDONESIA KELAS V)