Search This Blog

Showing posts with label program radio. Show all posts
Showing posts with label program radio. Show all posts
SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS RADIO FM PADA MINAT PEMASANG IKLAN

SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS RADIO FM PADA MINAT PEMASANG IKLAN

(KODE : ILMU-KOM-0083) : SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS RADIO FM PADA MINAT PEMASANG IKLAN



BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan public relations dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah sebuah indikasi bahwa public relations memiliki peran penting dalam perputaran sistem dan manajemen yang ada dalam perusahaan atau organisasi. Keberadaannya mampu menyentuh dan menerobos aspek-aspek sosial dan kepentingan publik.
Public relations pada praktiknya memiliki keterkaitan dengan ilmu komunikasi karena keduanya merupakan satu kesatuan yang utuh dan mata rantai yang menunjang kegiatan public relations. Kegiatan komunikasi selalu terjadi dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan public relations. Bagi publik relations melaksanakan fungsi dan kegiatannya, berpusat pada komunikasi. Ini berarti bahwa tidak ada aktivitas tanpa ada komunikasi secara langsung ataupun tidak langsung, verbal maupun non verbal dengan bentuk apapun. Begitu juga organisasi, lembaga itu menempatkan komunikasi sebagai salah satu unsur administrasi.
Karena public relations merupakan metode ilmu komunikasi sebagai salah satu kegiatan yang mempunyai kaitan kepentingan dengan suatu organisasi. Menurut De Fleur dan Dennis dari perspektif ilmu komunikasi yang dikutip Yosal Iriantara dalam bukunya Community Relations, Public relations adalah sebuah proses komunikasi dimana individu atau unit-unit masyarakat berupaya untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai kelompok atau publik untuk tujuan tertentu. Sebagai proses komunikasi, public relations merupakan kegiatan yang terorganisir dan bertujuan sehingga bisa dibedakan dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan begitu saja dan tak memiliki tujuan yang jelas. Sedangkan sebagai kegiatan, public relations bertujuan untuk membantu publik untuk memahami organisasi dan produk organisasi tersebut.
Strategi dalam hal ini, digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah diciptakan. Tujuan tidak mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukan arah saja, tetapi harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya.
Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung kepada situasi dan kondisi.
Strategi komunikasi harus selalu berawal dari perlunya untuk secara spesifik dan ideal mengkomunikasikan tujuan. Tujuan yang paling utama adalah mencapai posisi khusus yang akan melampaui tujuan bagi audiens yang berbeda-beda. Posisi itu sendiri harus diperoleh melalui analisis. Strategi public relations harus mempertimbangkan cara-cara yang dapat mengintegrasikan semua aktivitasnya, dan cara yang paling praktis serta definitif saat ini adalah mendasarkan program-program public relations pada analisis audiens atau stakeholder.
Saat ini media di Indonesia berkembang begitu pesat. Kebutuhan masyarakat akan informasi juga turut meningkat. Kemajuan teknologi juga turut mempengaruhi perkembangan media massa saat ini, bentuk penyajian informasi yang beragam, mulai dari berupa tulisan, gambar, audio, visual dan audio visual hadir dalam kemasan yang menarik.
Radio adalah salah satu media masa elektronik yang mampu merealisasikan tujuan serta efisien dan murah. Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual melalui telinga pendengarnya.
Dalam dunia radio juga tidak lepas dari peranan public relations yang merupakan unsur penting dalam struktur perusahaan khususnya perusahaan radio swasta seperti Radio X FM. Secara komersil, atau sektor swasta dari setiap perekonomian, bidang public relations bertugas untuk menarik minat pemasang iklan.
Tidak mudah bagi public relations sebuah stasiun radio dalam menarik minat pemasang iklan, mengingat saat ini banyak sekali media massa-media massa yang lebih canggih dan lebih efisien dari radio. Televisi contohnya, media massa ini lebih banyak diminati oleh khalayak karena merupakan media massa audio visual.
Dalam hal ini kenapa peneliti mengambil Radio X FM sebagai objek penelitian karena Radio X FM merupakan radio yang baru berdiri sekitar tiga tahun tetapi mampu memperoleh penghargaan bergengsi dari sebuah majalah musik, yang dinobatkan sebagai The Phenomenal Station oleh editor Rolling Stone karena dianggap sebagai radio yang berhasil membawa musik Indonesia terbaik kepada masyarakat Jakarta.
Dengan kekurangan dan kelebihan suatu stasiun radio, public relations dituntut untuk mampu meyakinkan pemasang iklan agar mau bergabung dengan Radio X FM.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian strategi komunikasi yang digunakan Radio X FM yang menyebabkan banyaknya pemasang iklan yang berniat pada radio tersebut dan penelitian ini diberi judul "STRATEGI KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS RADIO X FM TERHADAP MINAT PEMASANG IKLAN".

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Seperti diketahui bersama tentang kekurangan dan kelebihan radio, Banyak hal menyebabkan ketertarikan orang untuk memasang iklan di Radio X FM. Agar pembahasan ini terfokus pada satu permasalahan maka peneliti membatasi penelitian ini pada strategi komunikasi yang digunakan oleh public relations Radio X FM yang mencakup tugas promosi dari sales sebagai bagian dari public relations dalam menarik minat pemasang iklan.
2. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas tentang kelebihan dan kekurangan radio, maka dengan ini peneliti perumusan masalahnya sebagai berikut : 
a. Apa strategi komunikasi yang digunakan public relations Radio X FM dalam menarik minat pemasang iklan ?
b. Apakah strategi komunikasi yang digunakan public relations Radio X FM sudah efektif ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu : 
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan public relations dalam menarik minat pemasang iklan.
b. Untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan public relation Radio X FM dalam menarik minat pemasang iklan sudah efektif.
2. Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian Ilmu Pengetahuan Komunikasi dalam bidang teori yang membahas public relation.
b. Bagi Jurusan/Fakultas Komunikasi diharapkan dapat membantu pengayaan kurikulum tentang public relations yang dikembangkan dalam organisasi ataupun perusahaan.
c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal bagi penelitian serupa di masa mendatang. Selain itu juga dapat memberi masukan bagi akademis dan para public relations tentang bagaimana strategi public relations terhadap minat pemasang iklan di industri radio.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini akan diuraikan sebagai berikut : 
BAB I PENDAHULUAN meliputi : Menjelaskan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI memuat pengertian tentang public relations dan ruang lingkupnya, strategi komunikasi public relations, pengertian radio dan pengertian periklanan.
BAB III GAMBARAN UMUM membahas sekilas tentang gambaran umum Radio X FM dan gambaran umum public relations Radio X FM
BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN PENELITIAN
Bab analisis dan pembahasan ini berisi, strategi komunikasi public relations serta efektif tidaknya strategi yang digunakan public relation Radio X FM dalam menarik minat pemasang iklan. 
BAB V PENUTUP meliputi simpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

SKRIPSI STRATEGI PROGRAM RADIO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI SIARAN RADIO

SKRIPSI STRATEGI PROGRAM RADIO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI SIARAN RADIO

(KODE : ILMU-KOM-0074) : SKRIPSI STRATEGI PROGRAM RADIO DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI SIARAN RADIO



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menjamurnya stasiun radio siaran di Ibu Kota Jakarta membuat persaingan makin keras. Pada masa krisis seperti sekarang, industri penyiaran radio harus semakin kreatif menggarap program-program acaranya, jika tidak inovatif, sebuah stasiun radio pasti akan kehilangan pendengar dan ujungnya tak mendatangkan iklan (Kompas, 2010 : 15).
Berdasarkan catatan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), jumlah perusahaan radio se-Indonesia saat ini berkisar 1.300 stasiun. Di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan X) sendiri ada sekitar 60 stasiun. Dari 60 stasiun radio legal di Jabodetabek, yang terdaftar sebagai anggota PRSSNI sebanyak 48 stasiun. Jumlah pendengar radio pun menurun dari 15 juta pendengar tahun lalu menjadi 12 juta pendengar saja di tahun 2009.
Sebuah stasiun radio tidak hanya bersaing dengan sesama radio, namun juga bersaing dengan media yang lain seperti televisi, surat kabar, dan majalah Oi (2007 : 196) menjelaskan, radio dan televisi termasuk media elektronik, surat kabar merupakan media cetak. Radio dan televisi mencari, meliput berita hampir sama. Bedanya radio mengutamakan suara dan efek suara, sedangkan televisi hanya gambar saja semua sudah terwakilkan, penonton tinggal menyaksikan, emosi cenderung tidak terganggu.
Effendy (2008 : 107) menyatakan bahwa radio siaran mendapat julukan "kekuasaan kelima" atau the fifth estate, setelah pers dianggap sebagai "kekuasaan keempat" (the fourth estate). Ada tiga hal yang mendukung radio dijuluki sebagai kekuasaan kelima, yaitu : (1) radio siaran bersifat langsung; (2) radio siaran tidak mengenal jarak dan rintangan; (3) radio siaran memiliki daya tarik.
Jika dibandingkan dengan televisi siaran, televisi sebenarnya lebih lengkap daripada radio. Meskipun demikian, sampai sekarang televisi belum pernah diberi julukan "kekuasaan keenam" (the sixth estate) (Effendy, 2008 : 107). Hal ini tentu menguatkan bahwa siaran radio tidak kalah saing dengan media baru yang banyak bermunculan saat ini.
Masing-masing media memiliki kelebihan dan juga kelemahan dalam fungsinya sebagai sarana, namun demikian, bagi khalayak, kelebihan dan kelemahan ini justru dapat saling melengkapi dalam memperjelas penerimaan informasi atau isi pesan (Wahyudi, 1996 : 2).
Dalam persaingan radio yang ada berarti Radio X harus memiliki strategi yang tepat dalam menyusun berbagai program acaranya agar tidak kalah saing dengan radio lainnya. Munthe (1996 : 56) menyatakan pendengar radio selektif memilih acara. Hanya acara yang menurut penilaiannya baik yang dinikmati, sementara acara yang menurutnya tidak baik akan dilewatkan begitu saja.
Radio X lebih mempertegas sebagai radio yang memiliki konten hiburan dan informasi lewat diperkenalkannya program variety show pagi yang memadukan informasi, obrolan ringan dan musik dangdut untuk menemani aktifitas di pagi hari. Selain itu program lain yang disuguhkan oleh Radio X adalah Lift, chart lagu pop Indonesia yang disiarkan berbarengan di empat radio Group.
Program yang baik dan menarik akan mendatangkan banyak pendengar. Jumlah pendengar tersebut akan membuat para pengiklan yang akan memasukan iklan yang akan mendatangkan pendapatan dan keuntungan bagi stasiun radio tersebut (Romli, 2007 : 103).
Program acara yang berkualitas merupakan hasil akhir yang sangat diharapkan masing-masing stasiun radio, sejak awal beroperasi. Keunggulan dalam bidang manajemen suatu organisasi stasiun radio tidak dapat dilepaskan dari keunggulan dalam mengelola program acara, karena ini merupakan penentu untuk memenangkan persaingan dalam industri siaran radio. Seperti yang dikatakan Omar Abidin Gilang dalam Munthe (1996 : 54) salah satu aspek yang dapat menentukan keberhasilan radio adalah berkaitan dengan program-program acara yang disiarkan.
Program-program unggulan Radio X dalam menghadapi persaingan siaran dikemas secara menarik dan ringan sesuai dengan segmentasinya. Radio X berusaha menyuguhkan program-programnya dengan format dan tema yang enak untuk didengar serta mengenai hati pendengarnya, seperti tag linenya yaitu “enak didengar, kena di hati".
Untuk itu penulis tertarik meneliti strategi program Radio X dalam menghadapi persaingan industri siaran radio. Penulis mengangkat Radio X sebagai unit analisis penelitian dengan judul penelitian : "STRATEGI PROGRAM RADIO X DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI SIARAN RADIO".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian, "Bagaimana strategi program Radio X dalam menghadapi persaingan industri siaran radio".

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi program Radio X dalam menghadapi persaingan industri siaran radio.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mahasiswa ilmu komunikasi bidang jurnalistik untuk mengembangkan wawasan pemahaman lebih baik mengenai perkembangan ilmu komunikasi. 
2. Manfaat Praktis
Sebagai informasi bagi perusahaan yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam membuat suatu program acara dan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi setiap kebijakan perusahaan dalam menghadapi persaingan di dunia penyiaran khususnya siaran radio dan diharapkan dapat bermanfaat bagi akademis maupun masyarakat pada umumnya. 

E. Sistematika Penulisan
Sebagai sebuah karya ilmiah, penulis berusaha menyusun kerangka sistematika penulisan yang disusun dengan urutan sebagai berikut : 
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab pertama ini, penulis membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini, penulis menguraikan teori-teori yang relevan dengan kasus yang diteliti. Antara lain, komunikasi, komunikasi massa, media massa radio, strategi program, program radio.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini, penulis menguraikan metode yang digunakan dalam pengumpulan data, teknik dan metode analisis data selama melakukan penelitian untuk menyusun skripsi ini.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, berisi hasil penelitian mencakup gambaran umum tentang objek penelitian, serta hal pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir, di mana untuk menyempurnakan skripsi ini akan dikemukakan tentang kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang telah dibahas dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan dikemukakan saran-saran yang dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan, khususnya Radio X.